Mengenal Roster Dinding, Elemen Sirkulasi Udara yang Unik

Mengenal Roster Dinding, Elemen Sirkulasi Udara yang Unik

Salah satu elemen rumah yang banyak diterapkan pada masa berkembangnya gaya Art Deco dan masih populer hingga saat ini adalah roster dinding. Selain menjadi elemen sirkulasi udara untuk sistem ventilasi alami rumah, kehadiran roster dinding memberikan privasi dan rasa aman tanpa membuat rumah terasa gerah. Dengan adanya roster dinding, rumah tak perlu lagi dipasangi sistem penyejuk udara buatan.

Dengan beragam motif desain, roster dinding sangat efektif untuk menambah keindahan rumah. Sebelum memilih roster dinding untuk rumah Anda, perhatikan 6 hal berikut ini!

Sekilas roster dinding
Roster dinding mulai digunakan sekitar tahun 1930-an, pada masa kejayaan gaya Art Deco. Karena hal ini, roster dinding sering dijumpai pada rumah-rumah tropis Belanda berlanggam Art Deco pada masa itu. Dari era ini pula istilah dalam bahasa Belanda ‘roster’ muncul, yaitu istilah untuk kisi-kisi angin. Dalam bahasa Inggris, roster didapati dalam istilah breeze block, ventilation block, vented block, decorative block, atau screen block.

Meskipun muncul pada era Art Deco, roster dinding baru sangat populer pada era Mid-century pada tahun 1950-an dan menurun pamornya pada tahun 1970-an. Kini, roster dinding kembali populer menjadi tren gaya kontemporer yang merujuk pada karakteristik gaya modern minimalis.

Kelebihan dan kekurangan roster dinding
Kehadiran roster dinding akan membantu memperlancar sirkulasi udara dari dan ke dalam rumah, terutama yang diletakkan pada dinding antara ruang dalam rumah dengan ruang luar atau teras. Roster dinding teras ini membuat rumah selalu sejuk dan sehat.

Roster juga dapat menjadi pilihan untuk membuat ruangan lebih cerah dengan cahaya alami. Oleh karena itu, roster dinding sangat cocok untuk bangunan di wilayah tropis seperti Indonesia. Roster dinding juga mudah dirawat. Pemilihan roster dinding yang tepat pun akan membuat penampilan rumah makin mengesankan.

Namun, bentuk roster dinding dapat menjadi kekurangan tersendiri. Sebagai contoh, bentuk roster yang berlubang membuat rumah gampang kemasukan debu dan kotoran. Dari faktor cuaca, tampias air hujan dan angin besar dapat masuk ke rumah melalui lubang roster dinding. Serangga atau hewan pengerat pun sangat rentan masuk. Namun, kekurangan ini dapat diatasi dengan mengatur letak roster dinding minimalis secara cermat di bagian-bagian rumah Anda.

Model roster dinding
Umumnya, model roster dinding menganut pola geometris minimalis yang memadukan garis vertikal-horizontal, lingkaran, atau perpaduan dari semua itu. Contoh yang paling klasik adalah roster dinding minimalis gaya Art Deco ataupun Mid-century. Roster gaya ini menawarkan pola geometris kompleks yang anggun.

Seiring berkembangnya waktu, roster dinding dengan pola kompleks makin berkembang dari roster dinding minimalis. Pola ukiran pada roster batu alam, kayu, atau roster logam pun banyak ditemui.

Ukuran roster dinding
Ada berbagai pilihan ukuran roster dinding. Sebagai contoh, ada roster dinding ukuran 20 x 20 x 7.5 cm, 20 x 20 x 10 cm, 26.5 x 9 x 7.5 cm, 25 x 18 x 8 cm, hingga ukuran-ukuran lainnya. Roster dinding dalam ukuran custom pun dapat dibuat sesuai kebutuhan dan selera Anda.

Penggunaan roster dinding
Pada mulanya, roster dinding banyak digunakan sebagai dinding transisi antara bagian utama rumah dengan eksterior rumah, seperti roster dinding teras. Dalam perkembangannya, roster dinding juga digunakan untuk pagar rumah, pagar pojok taman, partisi dekoratif, balkon atau langkan (balustrade), aksen dinding, dinding ruang luar, aksen kerangka pada pintu masuk utama rumah, dinding privasi pada dek, dinding carport, backdrop bangku taman, pagar kolam renang, dan masih banyak lagi.

sumber : https://www.archify.com/id/archifynow/sebelum-memilih-roster-dinding-perhatikan-6-hal-berikut